Usai Salat Idul Adha, Jembatan Ampera Ditinggalkan Penuh Sampah

kabarterkinionline.com

Usai Salat Idul Adha, Jembatan Ampera ditinggalkan penuh sampah.  Ribuan umat Muslim membanjiri kawasan Jembatan Ampera, Palembang, pada Selasa (6/6/2025) pagi untuk menunaikan Salat Iduladha 1446 H/2025. Suasana khidmat menyelimuti area salat yang membentang di sepanjang ikon Kota Palembang tersebut. Namun, pemandangan kurang sedap menyelimuti setelah ibadah usai: lautan koran bekas yang tadinya menjadi alas sajadah berserakan di mana-mana.

Fenomena ini kontras dengan harapan akan kebersihan kota, terutama di momen hari besar keagamaan. Padahal, banyak dari koran tersebut sebenarnya masih bisa dimanfaatkan atau setidaknya dibuang pada tempatnya. Keluhan pun mencuat dari sejumlah warga yang prihatin akan kebersihan lingkungan.

Di tengah tumpukan sampah koran itu, sebuah tindakan sederhana namun inspiratif datang dari Cek Lena (30), warga Seberang Ulu I. Ia memilih untuk membawa pulang kembali alas koran yang digunakannya.

“Saya pikir sederhana saja. Kalau saya bawa pulang, paling tidak bisa mengurangi beban petugas kebersihan. Mereka juga manusia yang ingin merayakan lebaran, bukan hanya sibuk membersihkan sampah kita. Koran bekas ini juga masih bisa digunakan untuk alat pembungkus,” ujar Cek Lena usai salat.

Tak hanya Cek Lena, kesadaran menjaga lingkungan juga ditunjukkan oleh Hamid beserta keluarganya. Mereka memilih menggunakan alas salat berbahan plastik tipis yang dapat digulung dan dibawa pulang.

“Plastik ini kami biasa gunakan untuk alas atau tikar duduk. Selain salat Idul Fitri atau Idul Adha, biasanya saya gunakan untuk duduk rekreasi bersama keluarga dan memancing. Jadi serbaguna manfaatnya,” tutur Hamid sambil merapikan alas plastiknya.

Pemerintah Kota Palembang sendiri sebelumnya telah gencar mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan selama perayaan Idul Adha. Sayangnya, imbauan ini belum sepenuhnya diindahkan oleh seluruh jemaah.

Tak lama setelah salat bubar, para petugas kebersihan langsung sigap menyisir area, mengumpulkan lembaran-lembaran koran yang ditinggalkan. Dedikasi petugas kebersihan patut diapresiasi, namun alangkah baiknya jika kesadaran kolektif untuk tidak membuang sampah sembarangan bisa terus tumbuh di tengah masyarakat.

Iduladha seharusnya menjadi momentum yang tak hanya merayakan pengorbanan, tetapi juga menguatkan kepedulian sosial, termasuk kepedulian terhadap lingkungan. Tindakan kecil seperti membawa pulang alas koran bekas atau menggunakan alas yang dapat dipakai ulang, menjadi bentuk ibadah yang nyata dan penghormatan terhadap sesama serta lingkungan kita.

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *