Gubernur Herman Deru Optimistis Cetak Sawah 48 Ribu Hektare di Sumsel Dongkrak Ketahanan Pangan Nasional

Kabarterkinionline.com

Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru optimistis program konstruksi cetak sawah tahun 2025 akan memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional. Keyakinan ini disampaikannya  saat menghadiri penandatanganan kontrak konstruksi cetak sawah di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Rabu (18/6/2025).

Menurut Herman Deru, kebijakan pemerintah pusat yang tidak lagi mengimpor beras menjadi peluang besar bagi daerah seperti Sumsel untuk menjadi lumbung pangan. Ia meyakini bahwa melalui program cetak sawah, hasil gabah kering panen bisa meningkat hingga dua kali lipat.

“Jika hasil panen bisa dua kali dari luas baku sawah yang dicetak, maka Sumsel bisa menyumbang lebih banyak untuk ketahanan pangan nasional. Ini bukan sesuatu yang muluk-muluk,” ujarnya.

Pada tahun 2025, program cetak sawah di Sumsel ditargetkan mencakup luas 48.000 hektare. Program ini melibatkan sembilan kabupaten, yaitu PALI (3.200 ha), Empat Lawang (236 ha), Muratara (600 ha), Musi Banyuasin (9.400 ha), Ogan Komering Ilir (11.400 ha), OKU Timur (10.600 ha), Ogan Ilir (10.600 ha), Muara Enim (1.764 ha), dan Musi Rawas (200 ha).

Herman Deru menyebut, lahan seluas 1.800 hektar sudah siap digarap dan ditandatangani bersama mitra pelaksana, yaitu jajaran TNI. “Dengan bertambahnya luas baku sawah (LBS), produksi gabah kering giling juga akan meningkat. Bukan hanya karena luasnya bertambah, tapi juga karena bisa panen dua kali,” jelasnya.

Diperkirakan dari 48.000 hektare lahan, akan dihasilkan sekitar 300 ribu ton gabah kering giling jika panen dilakukan satu kali. Namun angka ini bisa meningkat menjadi 600 ribu ton jika panen dapat dilakukan dua kali dalam setahun.

Ia menekankan pentingnya keberlanjutan proyek ini agar tidak sekadar menjadi hamparan sawah yang tidak produktif. “Menggarap cetak sawah bukan hal yang mudah. Ini harus menjadi lahan yang produktif dan berkesinambungan,” tegasnya.

Gubernur juga menilai proyek cetak sawah ini merupakan proyek nasional strategis yang perlu dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat. Ia mengajak seluruh stakeholder bergerak cepat agar program berjalan maksimal.

“Proyek ini menyangkut kepentingan nasional dan masyarakat Sumsel. Jadi, secara administrasi harus dipercepat dan semua pihak harus terbuka serta proaktif,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Herman Deru menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI, mulai dari Pangdam II/Sriwijaya hingga Babinsa, atas peran aktif mereka dalam pelaksanaan cetak sawah di Sumsel. “Saya sangat berterima kasih karena mereka terlibat langsung, baik secara fisik maupun pemikiran,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pranomo, melaporkan bahwa dari alokasi 48.000 hektar, sekitar 23.800 hektar masih menunggu kontrak dan telah direlokasi oleh pemerintah pusat.

Bambang juga menjelaskan kriteria lokasi cetak sawah, antara lain kawasan dengan luas lebih dari 50 hektar dalam satu tata kelola air, memiliki status kepemilikan tanah yang jelas, bukan kawasan hutan atau lahan sengketa, serta berada di wilayah budidaya sesuai tata ruang.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Adri Koesdyanto bersama perwakilan Dinas Pertanian dari Kabupaten Muara Enim, OKU Timur, Musi Rawas, dan PALI. Acara tersebut juga dihadiri Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis dan Staf Ahli Kementerian Pertanian Suwandi.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *