kabarterkinionline.com
Hewan kurban dibagikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumsel ke keluarga berisiko stunting.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Selatan membagikan empat ekor sapi dan satu ekor kambing sebagai hewan kurban untuk mencegah stunting.
Ketua KORPRI BKKBN Sumsel, Kholifaturrachman di Palembang, Minggu, mengatakan bahwa dalam rangka merayakan Idul Adha 1446 H yang penuh berkah, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan menggelar penyembelihan hewan kurban itu.
Ia menambahkan kegiatan yang diinisiasi oleh PKORRI Perwakilan BKKBN Sumsel ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial dan komitmen BKKBN dalam menangani isu stunting di Sumsel.
Adapun hewan kurban yang dipotong meliputi empat ekor sapi dan satu ekor kambing. Hewan kurban tersebut berasal dari berbagai sumber yang menunjukkan adanya sinergi dan dukungan luas dari berbagai pihak.
Adapun dua ekor sapi merupakan kurban dari pegawai dan pensiunan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, sebagai bentuk partisipasi langsung dari keluarga besar BKKBN Sumsel.
Sementara itu, sapi ketiga merupakan kurban dari PKB Kabupaten OKU Timur, dan sapi empat disumbangkan oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Demang sebagai mitra BKKBN Sumsel yang sangat mendukung Program Genting Kemendukbangga/BKKBN di Sumatera Selatan.
“Daging kurban ini secara khusus didistribusikan kepada keluarga berisiko stunting (KRS), masyarakat sekitar kantor,” ujarnya.
Ia menambahkan pemberian paket daging kurban kepada KRS ini selaras dengan visi BKKBN untuk meningkatkan ketahanan keluarga dan menguatkan pondasi kesehatan generasi masa depan.
Sebanyak 277 paket dengan berat masing-masing paket kurang lebih satu kilogram disiapkan pada momen ini untuk dibagikan kepada yang berhak.
Sementara 161 paket diantaranya diprioritaskan untuk Keluarga berisiko stunting yang ada di lima kecamatan yaitu Ilir Barat I, Ilir Timur I, Bukit Kecil, Kemuning dan Alang Alang Lebar.
Momentum ini mengingatkan bahwa kurban bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga gerakan sosial nyata untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat, kuat, dan terbebas dari stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel dr. Arios Saplis menyampaikan penyelenggaraan kurban tahun ini diutamakan untuk keluarga berisiko stunting.
Arios mengungkapkan hal tersebut sebagai bentuk komitmen Perwakilan BKKBN Sumsel dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Sumatera Selatan melalui pendekatan berbasis komunitas.
“Saya berharap kegiatan tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga membawa manfaat gizi bagi keluarga penerima serta mempererat ikatan sosial antara BKKBN dan masyarakat sekitar,” katanya.