Pemkot Palembang Memperhatikan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kabarterkinionline.com

Pemkot Palembang Memperhatikan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lantang menyatakan pendidikan Indonesia mulai adil tanpa harus membedakan kasta dan kondisi murid, Amri menegaskan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mulai memerhatikan keadaan anak ABK yang tetap harus mendapatkan pendidikan dan ilmu terapan di sekolah.

1. Sekolah inkusif komitmen bangun pendidikan tanpa diskriminasi

Sambil mengingatkan ratusan guru yang sedang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) sekolah inklusif di The The Zuri Hotel, Amri dengan kemeja putih itu meminta para tenaga pendidik untuk menciptakan dan membangun sistem pendidikan tanpa pandang bulu.

“Pendidikan inklusif merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan sistem pendidikan yang mampu melayani semua peserta didik tanpa terkecuali, termasuk berkebutuhan khusus,” jelasnya.

2. Sekolah inklusif jadi ruang belajar adil bagi seluruh siswa

Amri pun berharap, program pendidikan inklusif di Bumi Sriwijaya mampu melahirkan perubahan karakter pendidikan menuju tren positif seiring dengan visi dan misi Wali Kota Ratu Dewa serta Wakil Wali Kota Prima Salam untuk mewujudkan Palembang Cerdas.

Di hadapan total 110 guru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri Palembang, Amri juga mendorong agar para tenaga pendidik aktif menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman serta adil untuk semua siswa dan anak yang memang dalam usia produktif menerima materi pembelajaran sesuai kurikulum dan pendidikan di Indonesia.

“Kita tidak hanya membuka pintu sekolah bagi mereka, tapi juga menyediakan ruang belajar yang adil, accesible dan menghargai potensi setiap anak,” ujarnya

3. SD Negeri 30 dan SMP Negeri 13 sudah menerapkan sekolah inklusif

Amri menyampaikan, pemerintah bukan hanya berperan dalam menyiapkan sumber daya pengajar saja, tetapi juga sebagai fasilitator membangun sekolah layak bagi siswa yang memiliki sikap kompetitif dan memiliki daya saing untuk maju serta berkembang.

Tugas kita bersama itu untuk menyiapkan ekosistem tangguh dan mampu menjadi ruang yang ramah serta adaptif terhadap seluruh peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus,” ujarnya.

Program sekolah inklusif lanjut Amri, sebelumnya sudah pernah diterapkan SD Negeri 30 dan SMP Negeri 13 pada 2013 lalu. Ke depan, ia meminta agar seluruh guru SD dan SMP di bawah tanggung jawab Dinas Pendidikan Palembang dapat merealisasikan program ini merata.

“Kami minta kepada guru SMP, SD Negeri dan swasta di Kota Palembang agar dapat memberikan pendidikan yang layak tanpa adanya diskriminasi,” ujarnya.

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *