Pemprov Dorong Regenerasi Lewat Brigade Pangan, Dominasi Petani Lansia di Sumsel

kabarterkinionline.com

Pemprov Dorong Regenerasi Lewat Brigade Pangan,  Dominasi Petani Lansia di Sumsel. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tengah menghadapi tantangan serius dalam sektor pertanian, yaitu dominasi petani usia lanjut.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono, mengungkapkan bahwa dari sekitar 1,2 juta petani aktif di provinsi Sumsel, terdapat sekitar 700 ribu orang atau 60 persen di antaranya berusia di atas 46 tahun.

“Sisanya hanya sekitar 40 persen atau 500 ribu petani yang usianya di bawah 46 tahun,” katanya.

Ia menilai kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Menurutnya, jika tidak segera dilakukan regenerasi, keberlangsungan sektor pertanian bisa terancam.

“Ini bukan hanya masalah Sumsel, tetapi juga isu nasional. Regenerasi petani menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan sektor pertanian tetap berjalan dan produksi terus meningkat,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sumsel pun mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan ini dengan membentuk brigade pangan, sebuah program yang melibatkan generasi muda dalam aktivitas pertanian.

“Saat ini sudah terbentuk 326 brigade pangan di Sumsel, dan sebanyak 306 di antaranya sudah beroperasi. Jumlah ini merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera,” ujar Bambang.

Ia menjelaskan bahwa brigade pangan tersebut tersebar di berbagai daerah sentra produksi, seperti Ogan Ilir, Banyuasin, dan OKU Timur. Daerah-daerah itu juga menjadi lokasi program optimasi lahan (opla) dan cetak sawah yang digencarkan pemerintah.

Brigade pangan ini kami harapkan bisa membuat lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi lebih bernilai. Bahkan bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun,” katanya.

Tak hanya itu, pemerintah turut memberikan dukungan dalam bentuk bantuan alat dan mesin pertanian. Bambang menyebutkan bahwa setiap 200 hektare lahan yang dikelola oleh brigade pangan akan mendapat bantuan senilai Rp 3 miliar.

Bantuan tersebut berupa traktor roda dua dan empat, pompa air, hingga combine harvester.

Skema pembagian hasil pun sudah ditetapkan yakni sebesar 70 persen untuk brigade pangan , sedangkan 30 persennya untuk pemilik lahan.

“Keuntungan dari panen dibagi 70 persen untuk brigade pangan dan 30 persen untuk pemilik lahan,” tandasnya.

 

 

 

 

 

 

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *