Tol Palembang–Betung Masih Mandek? Sudah Dibangun Sejak 2016, Ini Fakta Progres Terbarunya!

kabarterkinionline.com

Tol Palembang–Betung Masih Mandek? Sudah Dibangun Sejak 2016, Ini Fakta Progres Terbarunya!  Pembangunan jalan tol Palembang–Betung telah dimulai sejak 2016, namun hingga kini belum juga rampung sepenuhnya. Proyek ini sangat dinanti masyarakat Sumatera Selatan karena menjadi penghubung vital antara ibu kota provinsi Palembang dengan kawasan penyangga utama, Kabupaten Banyuasin.

Tol ini juga menjadi bagian dari jaringan Tol Trans Sumatera yang memiliki peran strategis dalam menunjang konektivitas antarwilayah di Pulau Sumatera. Sayangnya, meskipun sudah berjalan hampir satu dekade, proyek ini belum menunjukkan tanda-tanda rampung dalam waktu dekat.

Banyak pihak mempertanyakan penyebab utama lambatnya penyelesaian, terlebih karena progres konstruksi keseluruhan tol ini baru mencapai sekitar 56,15%. Target penyelesaian terbaru dipatok pada 2026, menandai waktu pengerjaan lebih dari 10 tahun sejak proyek dimulai.

Jalan tol ini terbagi dalam tiga seksi utama dengan total panjang 69,19 kilometer. Hingga akhir April 2025, seksi 1 yang menghubungkan Palembang dengan Rengas serta seksi 2 dari Rengas ke Pangkalan Balai telah mencapai progres konstruksi sebesar 70,69%. Namun, seksi 3 yang melintasi Pangkalan Balai hingga Betung masih jauh tertinggal dengan progres fisik hanya 12,69%.

Sejumlah pekerjaan utama telah berhasil dirampungkan, termasuk pembangunan jalan utama sepanjang 34,7 kilometer, satu simpang susun, jembatan Keramasan sepanjang 1,15 kilometer, serta jembatan pendekat Musi 5 yang memiliki panjang 1,08 kilometer. Pembangunan infrastruktur pendukung seperti overpass, underpass, dan area istirahat juga terus dikebut demi meningkatkan kenyamanan pengguna jalan tol.

alan tol ini dirancang untuk menjadi jalur bebas hambatan berstandar tinggi, dengan dua lajur kendaraan di masing-masing arah dan kecepatan rencana hingga 100 km/jam. Ketika selesai nanti, tol ini akan memangkas waktu tempuh dari Palembang ke Betung dari sekitar 3 jam menjadi hanya 1 jam, menjadikan distribusi logistik dan mobilitas masyarakat jauh lebih efisien.

Pembangunan jembatan Musi 5 yang menjadi salah satu bagian krusial dari proyek ini masih berjalan sesuai jadwal. Jembatan ini ditargetkan selesai dan dapat difungsikan saat mudik Lebaran 2026. Meski pengerjaan dihadapkan pada tantangan lalu lintas sungai yang padat, pembangunan tetap berjalan lancar dengan pengamanan ekstra agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

Antisipasi terhadap potensi benturan dari kapal atau tongkang batu bara di Sungai Musi pun sudah disiapkan. Pihak proyek telah memasang fender pelindung di kaki jembatan untuk mencegah kerusakan apabila terjadi tabrakan.

Ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap keselamatan dan kelangsungan infrastruktur yang dibangun. Kendala utama dalam proyek ini sebenarnya bukan pada konstruksi, melainkan pada pembebasan lahan. Beberapa titik, terutama di seksi 3 dari Pangkalan Balai menuju Betung, masih menghadapi masalah pembebasan tanah yang dikuasai oleh masyarakat maupun perusahaan negara. Namun, prosesnya kini terus dipercepat dengan koordinasi lintas instansi.

Dukungan dari pemerintah daerah dan instansi terkait seperti Badan Pertanahan Nasional mulai menunjukkan hasil. Satgas khusus telah dibentuk dan terus bekerja untuk menyelesaikan semua kendala administrasi agar tidak lagi menghambat jalannya pembangunan.

Harapannya, tidak ada lagi hambatan berarti ke depan. Di sisi lain, tol ini sangat dibutuhkan karena jalan lintas timur Sumatera yang menghubungkan Banyuasin, Musi Banyuasin, hingga Jambi sangat padat, khususnya di kawasan Simpang Betung. Pertemuan lalu lintas dari berbagai arah sering menyebabkan kemacetan parah. Hadirnya tol ini diharapkan bisa menjadi solusi permanen atas permasalahan tersebut.

Sementara itu, dari sisi pendanaan, pembangunan tol ini tidak mengalami kendala. Anggaran sudah disiapkan dan tidak terkena pemotongan atau efisiensi yang bisa menghambat progresnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara finansial, proyek ini telah memiliki fondasi kuat dan tinggal menunggu percepatan realisasi teknis di lapangan. Dengan semakin jelasnya progres dan penyelesaian hambatan, masyarakat kini menaruh harapan besar bahwa tol Palembang–Betung benar-benar bisa difungsikan pada 2026 mendatang.

Bila berhasil, proyek ini akan menjadi salah satu jalan tol paling berdampak di Sumatera Selatan, tidak hanya mempermudah transportasi, tetapi juga membuka potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi kawasan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *