Wali Kota Palembang Murka Datangi Kantor Kelurahan, Cari Lurah dan Turunkan Foto, Jadi Rakyat Urus Keperluan

kabarterkinionline.com
Wali Kota Palembang murka datangi Kantor Kelurahan, cari Lurah dan Turunkan Foto, jadi rakyat urus keperluan. Sidak yang sangat mendadak dilakukan oleh seorang pejabat daerah dan membuat para pegawai kalang kabut kebingungan.

Wali Kota dibuat kesal ketika ia langsung terjun dan menjadi rakyat biasa. Mengurus keperluan di tempat kelurahannya tinggal, wali kota malah mendapati sikap tak biasa para bawahannya.

Tiba-tiba terjun langsung ke kantor kelurahan, Wali Kota dibuat kesal melihat kondisi kantor kelurahan. Kondisi tersebut dialami Kantor Kelurahan Talang Betutu Jumat (6/6/2025) siang.

Wali Kota Palembang Ratu Dewa kembali melakukan sidak untuk mengecek langsung kinerja jajarannya hingga ditingkat bawah dalam memberikan layanannya ke masyarakat.

Terakhir, orang nomor satu di kota Palembang ini, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Kelurahan Talang Betutu Kecamatan Sukarame dan Kelurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning.

Hal ini telihat di video yang dibagikan Dewa di akun instagram pribadinya, dan sudah ditonton puluhan ribu kali dan mendapat respon sejumlah netizen.

Saat berada di ke Kelurahan Talang Betutu Kecamatan Sukarame Palembang, jelang sore Wali Kota saat itu tidak menemukan pejabat yang ada di kelurahan, terkhusus Kepala Kelurahan ataupun Sekretaris Kelurahan, dan hanya pekerja PPPK dan PKS, yang saat itu membuat pegawai kelurahan terkejut.

Dewa sempat mengecek beberapa ruangan yang ada di kantor Kelurahan, mulai dari tempat pelayanan masyarakat, kamar mandi/ toilet, hingga tempat masak yang dilihatnya kondisinya sedikit krodit dan rawan kebakaran.

Ia pun terlihat berbincang dengan masyarakat yang hendak mengurus administrasi, untuk diperlukan bagi anaknya yang hendak mendaftar kuliah.

Namun, karena tidak ada pejabat Kelurahan membuat sangat Ibu harus menunggu, dan mendengar hal itu Ratu Dewa menjadi geram dan meminta staff Kelurahan untuk menghubungi pejabat Kelurahan yang sedang di luar.

“Pak Seklur (Sekretaris Lurah) lagi di mana? tanya Dewa yang langsung dijawab penerima telepon saat itu sedang berada di lapangan bersama- sama pejabat lainnya.

“Ngapo pergi galo, pak Lurah, Seklur pegi galo? Cek ke lapangan dak juga seluruhnya ke lapangan, siko bae (satu saja). Inikan ada orang nah berurusan, penting ini kamu tinggalkan, tidak seluruhnya pejabat disini pegi galo (semua) hanya ngandalkan PPPK, dan PKS di sini uwong berurusan. Balek kau cepat, ” kesal Dewa pada raut mukanya.

Tangkap layar postingan di akun instagram Ratu Dewa. Wali Kota Palembang tersebut geram saat sidak ke Kantor Lurah Talang Betutu dan mendapati Lurah maupun Seklur tak di tempat padahal ada warga butuh pelayanan.

Hal berbeda terjadi, saat Dewa melakukan sidak di Kantor Kelurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning, dalam video yang sama.

Saat itu, Dewa mendapatkan petugas yang standbye di tempat, meski sejumlah pegawai sempat terkejut awalnya, akan kehadiran atasannya tersebut.

Dari situ ia melihat absensi pegawai kelurahan, di mana terdapat pegawai berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 5 orang tapi satu izin karena sakit.

Dewa juga sempat berkeliling disejumlah ruangan yang ada, dan menyoroti sejumlah data yang dipajang di kelurahan, belum diupgrade termasuk foto dirinya yang masih beratatus Sekda (Sekretaris Daerah), dan seketika Dewa meminta untuk diturunkan, secara tegas dengan sedikit guyonan.  “Foto lama, turunkan (masih sekda), aku lah Wali Kota, dan kesimpulan di dalam (Kelurahan Pahlawan) bagus, ” tandas Dewa.

Aksi serupa juga dilakukan oleh pejabat satu ini. Aksi tidak biasa dilakukan oleh Wakil Bupati Pinrang, Sulawesi Selatan, Sudirman Bungi, hingga viral di media sosial. Bagaimana tidak, ia nekat menyamar menjadi pasien saat melakukan inspeksi mendadak (sidak).

Tepatnya di Puskesmas Mattombong, Kecamatan Mattiro Sompe, pada Selasa (3/6/2025). Dalam penyamarannya, Sudirman datang tanpa atribut resmi.

Ia mengenakan kemeja kotak-kotak, memakai masker yang menutup separuh wajahnya, dan peci di kepala. Sang Wabup duduk di kursi paling belakang, bersandar di dinding dengan ekspresi lemas. Tidak ada yang mengenalinya.

Bahkan, ia memakai sandal slop agar penyamarannya lebih meyakinkan. Beberapa warga duduk tidak jauh dari tempat Sudirman berada. Mereka tidak menyadari siapa sebenarnya pria yang mereka lihat.

“Iya tadi pagi tidak ada betul sadar kalau itu Pak Wabup karena tertutup mukanya masker, matanya saja kelihatan.” “Dikira pasien,” ujar salah seorang warga yang ikut antre, Yunus.

Penyamaran tersebut akhirnya terbongkar saat Sudirman membuka maskernya sendiri. Warga dan petugas yang melihat langsung menghampirinya, dan menyalami hingga tampak terkejut.

 

Sudirman mengaku, ia sengaja tidak mengenakan pakaian dinas karena ingin melihat langsung bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. “Dengan cara seperti ini, saya bisa melihat secara langsung bagaimana cara mereka melayani masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya, sidak yang dilakukan tanpa pemberitahuan akan memberi gambaran lebih jujur. Selama ini, setiap kali ia sidak, informasinya sering bocor.

“Sudah sering, tapi kan biasa bocor. Kalau kita datang sudah disiapkan semuanya memang.” “Kalau seperti ini kan sesuai fakta lapangan,” ujarnya

Dalam kunjungan tersebut, Sudirman menemukan adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang datang terlambat. Ia mencatat hal itu sebagai temuan serius dan meminta agar segera dievaluasi.Saya minta ini tidak terulang. Disiplin adalah pondasi utama dalam pelayanan publik.”

“ASN harus membiasakan diri hadir tepat waktu dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” tegas Sudirman.

Ia juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan bersih. Hal ini, menurutnya, sangat memengaruhi kualitas pelayanan.

“Kebersihan, keteraturan, dan keramahan dalam melayani masyarakat harus menjadi budaya kerja, karena Puskesmas adalah wajah dari layanan dasar pemerintah,” ujarnya.

Sudirman memastikan, sidak seperti ini akan terus dilakukan secara berkala.Ia mengingatkan seluruh ASN untuk tetap menjalankan tugas dengan serius.

“Ini bukan untuk mencari kesalahan, tapi untuk membangun budaya kerja yang lebih disiplin dan pelayanan yang semakin berkualitas,” tandasnya.

 

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed