Pemerintah Kota Palembang Dorong Warga Kelola Sampah Jadi Sumber Penghasilan

kabarterkinionline.com

Pemerintah Kota Palembang Dorong Warga Kelola Sampah Jadi Sumber Penghasilan. Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sampah yang selama ini menjadi persoalan lingkungan, agar bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi.

Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, menyampaikan bahwa pihaknya mengajak warga untuk mulai mengembangkan usaha berbasis daur ulang sampah. Tujuannya tidak hanya untuk mengurangi limbah, tetapi juga sebagai peluang menambah penghasilan.

“Melalui pengolahan sampah, kita ingin menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Daur ulang bisa menjadi solusi yang produktif,” ujar Prima Salam di Palembang.

Ia memaparkan volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, pasar, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan ekonomi di Palembang saat ini mencapai lebih dari 1.000 ton setiap harinya.

Menurutnya, apabila sebagian dari jumlah tersebut bisa dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang oleh warga, maka akan sangat membantu mengurangi beban petugas kebersihan serta memperpanjang usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Masalah sampah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat harus ikut berperan,” tandasnya.

Upaya kolektif untuk mengembangkan usaha berbasis pengelolaan limbah ini dinilai mampu mengurangi tumpukan sampah, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

Ia menyarankan masyarakat untuk membentuk kelompok pengelola sampah di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Dengan adanya 107 kelurahan di 18 kecamatan di Palembang, potensi pembentukan kelompok daur ulang sangat besar.

Kelompok-kelompok ini nantinya akan mendapatkan pembinaan dari pemerintah kota, termasuk pelatihan tentang cara memilah, mengolah, dan mengubah sampah menjadi barang bernilai jual tinggi.

Prima juga mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap kegiatan daur ulang semakin meningkat. Hal ini, menurutnya, perlu ditindaklanjuti dengan memperluas program pembinaan agar semakin banyak warga yang terdorong untuk ikut berkontribusi.

Ia menambahkan bahwa fasilitas pengelolaan sampah berbasis konsep 3R (reduce, reuse, recycle) yang saat ini sudah ada di beberapa kelurahan perlu terus diperluas. Dengan memperbanyak fasilitas tersebut, penumpukan sampah di TPA bisa ditekan secara signifikan.

“Kami ingin tempat pengolahan sampah terpadu diperbanyak, sehingga proses daur ulang bisa dilakukan sejak di tingkat kelurahan,” tandasnya.

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *